Balon Udara Lebih Efektif Mengambil Foto Dibanding Satelit

JATIM.POSKOTA.CO.ID - AS menembak jatuh apa yang disebut sebagai balon udara mata-mata milik China.

Balon itu terkena tembakan rudal dari jet tempur F-22 Raptor Angkatan Udara dan puing-puing jatuh ke perairan yang relatif dangkal hanya sedalam 47 kaki (14m). Itu tersebar setidaknya 11 km, menurut pejabat.

Balon tersebut telah terbang setinggi 65.000 kaki (20 km) saat ditembakkan dari bawah oleh pesawat, terbang pada ketinggian 58.000 kaki (18 km).

The Wall Street Journal melaporkan kapal angkatan laut AS dan kapal Penjaga Pantai berada di dalam air dan diharapkan memimpin upaya untuk memulihkan peralatan pengawasan apa pun dari balon tersebut.

William Kim, seorang spesialis balon pengawasan di think tank Marathon Initiative di Washington, mengatakan kepada AFP bahwa balon di atas AS tampak seperti balon cuaca normal tetapi dengan karakteristik yang berbeda.

Ini memiliki "muatan" yang cukup besar dan terlihat - elektronik untuk panduan dan pengumpulan informasi, ditenagai oleh panel surya besar.

Dan tampaknya memiliki teknologi kemudi canggih yang belum dimiliki militer AS.

Kecerdasan buatan telah memungkinkan sebuah balon, hanya dengan membaca perubahan di udara di sekitarnya, untuk menyesuaikan ketinggiannya untuk memandunya ke mana ia ingin pergi, kata Kim.

“Sebelumnya Anda harus memiliki tambatan … atau Anda hanya mengirimkannya dan pergi ke mana pun angin membawanya,” katanya.

“Apa yang terjadi baru-baru ini dengan kemajuan AI adalah Anda dapat memiliki balon yang… tidak memerlukan sistem geraknya sendiri. Hanya dengan menyesuaikan ketinggian, ia dapat mengontrol arahnya.”