Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Optimis Konstruksi Smelter Gresik Rampung Desember 2023

Kamis, 2 Februari 2023 22:17 WIB

Share
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan WamenPerdagangan Jerry Sambuaga, saat kunjungan kerja ke Smelter Manyar, Kamis (2/2). (Foto: Istimewa)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan WamenPerdagangan Jerry Sambuaga, saat kunjungan kerja ke Smelter Manyar, Kamis (2/2). (Foto: Istimewa)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto optimis, konstruksi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar Gresik akan rampung tepat waktu Desember 2023.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras PTFI mengejar target konstruksi yang kini mencapai 51,7 persen sesuai kurva-S yang disetujui pemerintah. Progres ini merupakan capaian luar biasa, yang dapat menjadi contoh perusahaan lain, terlebih mengingat proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98 persen,” ujar Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dalam kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Kamis (2/2).

Airlangga menambahkan, smelter Manyar perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning, sebelum dapat beroperasi penuh.

Tahapan ini membutuhkan waktu lima bulan, untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala, sebelum beroperasi pada Mei 2024.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjamin, pembangunan smelter dapat memenuhi target linimasa kurva-S yang telah disetujui pemerintah

"Kami secara intensif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dalam mengupayakan akselerasi perampungan smelter Manyar,” ujar Tony Wenas.

Selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi Precious Metal Refinery (PMR), untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.

Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun.

“PMR memungkinan proses produksi emas dari hulu ke hilir di dalam negeri yang  memberikan nilai tambah bagi neraca perbankan Indonesia,” tambah Airlangga.

Sampai dengan akhir tahun 2022, pembangunan smelter Manyar telah menelan investasi sebesar 1,63 miliar dolar Amerika atau Rp 25 triliun dari nilai total investasi sebesar 3 miliar dolar Amerika atau Rp 45 triliun.

Smelter Manyar dengan desain single-line, merupakan yang terbesar di dunia, akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun. (san)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler