Cara Firaun dan Orang Kuno Mencegah Kehamilan dan Menikmati Seks

Selasa, 31 Januari 2023 09:42 WIB

Share

POSKOTA JATIM- Saat arkeolog Howard Carter membongkar makam Firaun Tutankhamun pertama kali ditemukan pada tahun 1922, ia tercengang oleh susunan barang kuburan yang menakjubkan.

Ada sekira lebih dari 5.000 artefak tersisa untuk digunakan oleh raja bocah itu di akhirat. Antara lain emas, perak, kayu hitam, gading, perhiasan berharga, senjata, furnitur, linen halus, dan parfum langka.

Namun ada sepotong kain kecil menarik perhatian para ahli, yakni kondom King Tut dan, tampaknya, dianggap penting baginya untuk dibawa olehnya setelah meninggal.

 

Kondom Tutankhamun, yang berisi jejak DNA-nya, terdiri dari sarung yang terbuat dari linen halus, direndam dalam minyak zaitun, dan diikatkan pada tali yang kemudian diikatkan di pinggangnya. 

Tertanggal 1350 SM, ini adalah kondom tertua yang diketahui.  Kondom tersebut diciptakan lebih condong ke kontrasepsi, bukan untuk tujuan ritual atau pencegahan penyakit.

Bila untuk pencegahan penyakit kemungkinan besar kondom tidak akan efektif.  Memang, sisa-sisa dua janin juga ditemukan di makamnya, dan pengujian genetik mengungkapkan bahwa Raja Tut adalah ayahnya.

 

 

Orang Mesir kuno juga memiliki metode kontrasepsi lain.  Papirus Medis Kahun (dikenal juga sebagai Papirus Ginekologi), yang berasal dari sekitar tahun 1825 SM, merekomendasikan penggunaan campuran kotoran buaya dan beberapa bahan lain (sekarang tidak diketahui) sebagai kontrasepsi.  Campuran ini kemudian akan dibentuk menjadi pessarium.  Menurut salah satu hipotesis, kotoran buaya bersifat basa, sehingga bertindak sebagai spermisida.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler