Kabupaten Bojonegoro Sebagai Pelopor dan Sukses Melaksanakan Progam Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa Menuju Kemandirian Desa

Kamis, 22 Desember 2022 20:21 WIB

Share
(Foto: Istimewa)
(Foto: Istimewa)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Kuliah di Universitas Negeri tentu sesuatu hal yang sangat diinginkan oleh masyarakat luas. Sebagai rasa syukur serta terimakasih para pegiat Desa terhadap beasiswa yang merupakan program Bupati Bojonegoro Dr.Hj. Anna Mu’awanah khususnya Kelas F Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya (UNESA) selalu mengadakan pertemuan anjangsana tri bulanan.

Tepatnya di penghujung menghadapi UAS II pada Ahad (18 Desember 2022) melalui undangan resminya, Ketua Kelas F, Deni Susanto mengadakan pertemuan di Balai Desa Clebung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan anjangsana tersebut diadakan untuk menyambung tali silaturahmi antar mahasiswa serta membahas dan saling memberikan masukan terhadap permasalahan yang dihadapi di Kelas F.

Dalam kesempatan tersebut selain pembagian almamater UNESA yang diberikan secara gratis, juga dihasilkan kesepakatan di antaranya, pada tahun 2023 Mahasiswa Unesa kelas F Prodi Ilmu Administrasi Negara akan mengadakan Kegiatan Bhakti Sosial, yang mana terkait anggaran akan mengambil iuran kas yang disepakati bersama setiap bulan.

Dengan adanya program RPL bagi pegiat desa di Kabupaten Bojonegoro ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kompetensi para pegiat desa yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang akan berdampak kepada kemajuan desa di berbagai bidang baik bidang ekonomi, sosial, maupun ketahanan masyarakat desa, sebagaimana 18 Goals dalam SDGs Desa serta mendukung percepatan Capaian SDGs Desa dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa.

Dengan adanya program beasiswa RPL Desa, maka perangkat Desa, pengurus BUMDes, anggota BPD hingga aktivis masyarakat desa didorong mencapai jenjang pendidikan minimal sarjana.

Kabupaten Bojonegoro sebagai pelopor dan sukses melaksanakan progam Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa menuju kemandirian Desa.

Dukungan yang paling utama adalah menjadi sponsor beasiswa. Kabupaten Bojonegoro berhasil mencapai angka rata-rata pendidikan pengurus BUMDes, perangkat desa hingga anggota BPD setingkat sarjana karena peran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Kenapa beasiswa RPL desa tidak menggunakan beasiswa pendanaan dari Kementerian Desa PDTT? Alasan utama adalah pihak yang lebih paham kebutuhan percepatan sumber daya manusia desa di daerah adalah pemerintah daerah itu sendiri.

Sehingga tepat sekali jika Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ingin mempercepat kualitas SDM di desanya, dapat menyediakan anggaran beasiswa dengan memberikan beasiswa kuliah bagi Pegiat Desa ke UNESA dan UNY.

Pemerintah daerah hanya tinggal menyediakan pendanaan, sementara Kementerian Desa PDTT sudah sedari awal mempersiapkan payung hukum terkait.

Jadi, jika suatu daerah ingin mengadakan Beasiswa RPL desa dapat berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di kabupatennya. Dinas-dinas terkait ini nantinya yang akan mengalokasikan anggaran dan berkoordinasi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Perlu diingat keberhasilan Kabupaten Bojonegoro nantinya akan ditiru dan menjadi model bagi pemerintah daerah lainnya. Bahkan Kementerian Desa PDTT berencana menjadikan Bojonegoro sebagai studi lapangan bagi penerima beasiswa RPL Desa. (Arso)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler