Petilasan Siti Inggil Trowulan Masih Dianggap Keramat

Rabu, 28 September 2022 12:25 WIB

Share
Petilasan Siti Inggil di Trowulan Mojokerto (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)
Petilasan Siti Inggil di Trowulan Mojokerto (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)

JATIM.POSKOTA CO.ID - Ketika memasuki dalam benteng area Siti Inggil, yang berada di desa Bejijong, Kec.Trowulan, Mojokerto, saat itu bau harum aroma dupa dan semerbak wangi bunga sangat terasa.

Hal ini semakin menambah suasana sakral dan wingit, melukiskan ada sebuah kekuatan energi positif yang kuat berhembus di sekitar Siti Inggil.

Tempat ini diyakini sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan Majapahit, karena disitu tertanam abu jenazah Raden Wijaya atau Brawijaya I, Raja Majapahit yang bergelar Kertarajasa.

 

Petilasan Siti Inggil di Trowulan Mojokerto (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)


Dikemudian hari tempat ini diberikan pertanda berupa batu nisan diatasnya.

"Menurut cerita, abu dari R.Wijaya ditanam disini, kemudian sebagai pertanda dibuatlah batu nisan, maka tempat ini dikenal dengan makam R.Wijaya," terang mbah Ghofur salah satu warga setempat.

Dijelaskan pula bahwa, mengapa disebut Siti Inggil karena letaknya berada ditanah yang posisinya agak tinggi. Dikompleks tersebut juga terdapat beberapa makam.

"Ada beberapa makam, diatas ada lima Raden Wijaya, Ghayatri (permaisuri Raden Wijaya) serta dua selirnya bernama Dhoro Pethak dan Dhoro Jinggo, serta satu abdi terdekat.

Sedangkan di bagian bawah ada makam pengawal kepercayaan raja, Sapu Angin dan Sapu Jagat. Sedangkan satu lagi makam mbah Kasan, juru kunci terdahulu," lanjut Ghofur.

Bisa jadi ada benarnya jika Siti Inggil ini masih dikeramatkan. Menurut pengakuan mbah Ghofur, yang datang bersemedi dan tirakat disini, mulai dari masyarakat umum hingga sejumlah pejabat negara.

"Disini kan suasana tenang, hening, jadi nyaman untuk meditasi berdoa memohon pada Yang Maha Kuasa. Kebanyakan mereka yang datang saat malam sampai dinihari," lanjutnya.

Peristiwa gaib atau mistis melengkapi keyakinan bahwa, Siti Inggil bukanlah tempat sembarangan. Penampakan wujud yang aneh sering terjadi, konon ini merupakan sebuah perlambang.

Ada satu sudut lagi dalam bangunan tertutup, didalamnya terdapat Lingga Yoni berbentuk Mahkota Raja. Dan tidak semua orang boleh memasuki ruang kecil tersebut.

"Benar, memang tidak semua orang boleh masuk diruang ini, jaman dulu diperuntukan tempat sanggar pamujan. Jika ingin meditasi disini, hanya boleh paling lama selama 2 jam," jelas mbah Ghofur.

Bukan tanpa alasan bila meditasi diruang Lingga Yoni, hanya dibatasi 2jam. Karena hanya berukuran sekitar 2x2 meter, ruang tertutup dan banyak bekas asap dupa maupun bunga.

"Intinya hanya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, baik secara kesehatan maupun gangguan lain," pungkasnya. (GG)**

Reporter: Gandung
Editor: Didik Sutrisno
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler