Tarian Zapin Pesta Ria Musim Panen Kolaborasi Gaya Melayu dan Malang

Jumat, 22 Juli 2022 15:48 WIB

Share
Tarian Zapin Pesta Ria Musim Panen (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)
Tarian Zapin Pesta Ria Musim Panen (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Para seniman dan budayawan yang terdiri dari Dr. Robby Hidajat M.Sn, Dr. Wahyudiyanto M.Sn, Rohmat Djoko Prakosa M.Sn, Trinil Windrowati S.Sn, M.Sn, Dra. Tri Rusia Ningsih M.Hum.

Hari ini Jumat (22/7/22) bertempat di Sekolah Tinggi Seni Wilwatikta (STKW) Surabaya, menjadi narasumber dalam sebuah diskusi budaya, mengupas tentang kesenian Tarian Zapin yang identik sebagai tarian Melayu.

Materi diskusi mengenai Tari Zapin Pesta Ria Musim Panen karya koreografer Dr. Robby Hidajat M.Sn.

Seminar dan Diskusi tersebut juga merupakan pembahasan, hasil Eksplorasi dan Implementasi penelitian Indonesia-Malaysia Research Consortium (I'MRC Soshum).

Para narasumber seminar dan diskusi tarian Zapin (Foto/Dok: Gandung Kardiyono Poskota Jatim)


Sedangkan pemrakasa kegiatan ini dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang.

Sebagai pembuka acara disajikan Tarian Zapin Pesta Ria Musim Panen, yang diperagakan oleh Bela Sinta Fiana, Selis Adi Miftahul Amin Putri Sarjuni, Zahirah Syawalia, Dyta Ayu Oktofiantari, mahasiswi jurusan seni tari STKW Surabaya.

Menurut Dr. Robby Hidajat, M.Sn kegiatan ini, bagian dari membangun interaksi sosial dengan STKW dalam pengenalan Tari Zapin Malang.

"Intinya kami lakukan pengenalan karya Taria Zapin dengan sedikit sentuhan jawa khususnya Malang. Alternatif pengembangan seni Tari Zapin," tutur Robby.

Dikatakan juga apakah kreasi ini nantinya bisa diterima atau tidak, yang pasti telah disajikan tawaran baru tentang tari Zapin garapannya.

Sedangkan menurut validator ahli materi Dr. Wahyudiyanto M.Sn mengomentari tarian Zapin Pesta Ria Musim Panen ini, merupakan kreatifitas kolaborasi gaya Melayu dan Jawa.

"Tarian Zapin karya pak Robby ini sebuah bentuk kreatifitas baru, khas gaya Melayu namun ada sentuhan tarian khas Malang, jadi agak lembut gerakannya. Tapi ya inilah namanya kreatifitas, saling menengkapi," ujarnya. (GG)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler