Relawan Binaan Smelting Gresik Ciptakan Eco Enzym, Disinfeksi bagi Sapi yang Kena Wabah PMK

Rabu, 29 Juni 2022 08:39 WIB

Share
Sapi milik warga yang diberi disinfektan Eco Enzym. (Foto: Istimewa)
Sapi milik warga yang diberi disinfektan Eco Enzym. (Foto: Istimewa)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) Kabupaten Gresik bersama PT Smelting, melakukan sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan limbah organik sebagai cairan serbaguna eco enzym, di Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, Selasa (28/6).

Cairan hasil olahan ibu rumah tangga ini ternyata bermanfaat menjadi disinfeksi bagi sapi yang terancam wabah penyakit mulut kuku (PMK).

Tatik Erawati, relawan REEI Gresik menjabarkan, pembuatan eco enzym salah satu jalan untuk mengurangi sampah rumah tangga. Karena bahan utama membuat eco enzym sisa bahan pangan seperti kulit mangga, pisang, kulit pepaya dan sebagainya.

Bahan-bahan itu, lanjut Tatik, kemudian difermentasi dalam bak plastik berpenutup rapat dengan campuran air dan gula merah, paling sedikit 90 hari. Penyimpanan harus diletakkan di tempat yang bersih dan teduh. Disarankan sebelah wadah diletakkan tanaman lidah mertua untuk menetralisir gas metana

"Jadi komposisinya, sisa buah dan sayuran 3 kilogram, gula merah atau molases 1 kilogram, dan air 10 liter, ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk," kata Tatik.

Manfaat eco enzym, menurut Tatik, di antaranya detoksifikasi, cuci baju, obat luka, menghilangkan bau toilet, dapur dan garasi dan sebagainya.

"Bisa juga untuk pencegahan penyakit ternak seperti PMK dan membantu penyembuhan," urai Tatik.

Kepala Desa Sumberwaru Wringinanom Moch Sohidin menyampaikan terimakasih atas sosialisasi yang dilakukan REEI dan Smelting, yang mengedukasi warga memanfaatkan limbah dapur untuk eco enzym.

"Problem sampah rumah tangga bisa dikurangi, dan manfaat eco enzym untuk peternakan bisa dipakai warga sini, kebetulan banyak juga yang punya ternak sapi dan kambing," katanya.

Senior Staff General Affairs PT Smelting Rachmayani mengungkapkan, pihaknya mendukung upaya yang dilakukan REEI, selain karena eco enzym punya manfaat yang luar biasa, pengguna limbah rumah tangga juga bisa mengurangi penumpukan sampah di TPA.

"Kami mensuport teman-teman komunitas eco enzym ini, bentuknya peralatan yabg dibutuhkan untuk produksinya, tentu ini sejalan dengan visi perusahaan dalam pelestarian lingkungan," katanya. (san)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler