Kedutaan Besar Denmark Kunjungi Fasilitas Pengelolaan Sampah Menjadi RDF Milik PT SBI

Sabtu, 4 Juni 2022 08:33 WIB

Share
(kiri ke kanan): Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo, dan Duta Besar Denmark, H.E. Lars Bo Larsen, saat kunjungan di fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di Cilacap (3/6). (Foto: Istimewa)
(kiri ke kanan): Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo, dan Duta Besar Denmark, H.E. Lars Bo Larsen, saat kunjungan di fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di Cilacap (3/6). (Foto: Istimewa)

JATIM.POSKOTA.CO.ID – Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen, besama Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengunjungi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), salah satu unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), di Pabrik Cilacap Jawa Tengah, Jumat (3/6).

Rombongan yang diterima Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo dan Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, dimaksudkan sebagai bentuk kerja sama strategis dalam proyek pengelolaan sampah, yang telah terjalin antara SBI dengan Kedutaan Besar Kerajaan Denmark sejak tahun 2013 silam.

Selain itu, kunjungan ini bertujuan meninjau kembali teknologi RDF dalam pengelolaan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku, serta manfaatnya dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Duta Besar Denmark, H.E. Lars Bo Larsen menyampaikan, Denmark mendukung keberadaan fasilitas RDF di Cilacap untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia serta akan membawa banyak peluang dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

"Denmark juga berminat untuk berinvestasi pada proyek-proyek energi terbarukan, khususnya pengolahan sampah menjadi energi," ujar Larsen.

Fasilitas percontohan di Cilacap ini, tambahnya, telah menunjukkan teknologi yang teruji dan memberi banyak pelajaran penting untuk menarik pendanaan bagi replikasi di daerah lain.

Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, aplikasi teknologi ini adalah bentuk komitmen SBI untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Pengelolaan limbah dan sampah menjadi energi alternatif terbarukan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, dapat membantu perwujudan pembangunan keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kerja sama lintas pemangku kepentingan yang terjalin dalam proyek RDF di Cilacap ini, kami harap dapat terus berlangsung dan diterapkan di lebih banyak daerah di Indonesia," kata Lilik Unggul Raharjo.

SBI juga telah bekerja sama dengan pihak swasta yakni Unilever, untuk mengurai problematika sampah dengan meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruklegi, Cilacap.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian fasilitas RDF di Cilacap tahun 2020 mengakui, manfaat pengelolaan sampah dengan teknologi RDF di Kabupaten Cilacap, bahkan menginspirasi Pemerintah Indonesia untuk mereplikasi teknologi RDF ke 34 kota di Indonesia.

Dalam perkembangannya, Kedutaan Denmark turut memberikan dukungan untuk studi kelayakan, dalam proyek RDF Plant di Provinsi Aceh.

Selain di Kabupaten Cilacap, Tuban dan DKI Jakarta, pada tahun 2021, SBI telah menandatangani dua kesepakatan untuk pengelolaan sampah regional. Yaitu milik Pemerintah Provinsi Aceh yang akan dibangun di TPA Blang Bintang, serta di Kabupaten Banyumas berupa penerimaan residu sampah dari PDU Banyumas untuk dimanfaatkan di Pabrik SBI Cilacap.

Teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) adalah upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2. Saat ini fasilitas RDF telah beroperasi penuh, dengan kapasitas 120150 ton sampah per hari. (san)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler