China Luncurkan Kapal Induk Drone Tak Berawak, Pertama di Dunia

Sabtu, 28 Mei 2022 20:30 WIB

Share
Drone dalam jumlah banyak akan membuat musuh bingung/IST
Drone dalam jumlah banyak akan membuat musuh bingung/IST
Drone dalam jumlah banyak akan membuat musuh bingung/IST
Drone dalam jumlah banyak akan membuat musuh bingung/IST

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Menurut laporan CCTV, pada 18 Mei di Galangan Kapal Guangzhou, kapal induk sistem kendaraan udara tak berawak skala besar pertama di dunia "Zhuhai Cloud" berhasil diluncurkan.

Kapal induk ini dengan navigasi otonom dan sistem cerdas. Menurut CCTV, kapal jenis ini merupakan kapal pertama di dunia. Ini dirancang khusus untuk penelitian ilmiah kelautan.

Dapat dikendalikan dari jarak jauh dan bernavigasi secara mandiri di perairan terbuka. Sistem tenaga dan sistem cerdas kapal semuanya dikembangkan di dalam negeri. Kapal mengadopsi desain ramping dan memiliki penampilan yang sangat indah. Kapal ini bisa dikatakan yang pertama di dunia.

Menurut laporan media asing, kapal induk UAV "Zhuhai Cloud" yang baru memiliki panjang hampir 100 meter dan memiliki tonase lebih dari 2.000 ton, yang hampir setara dengan fregat ringan, dan membawa banyak peralatan tak berawak.

 "Zhuhai Cloud" dapat membawa tiga jenis peralatan deteksi untuk sepenuhnya menutupi laut dan udara, seperti kapal selam drone, kapal tanpa awak, dan drone.Drone adalah prioritas utama, dan "Zhuhai Cloud" memiliki peralatan pemulihan yang sesuai, yang dapat sepenuhnya memulihkan semua peralatan tak berawak yang dikirim.

Kapal induk ini  dapat membawa 53 drone sekaligus, dan dapat dikatakan bahwa "Zhuhai Cloud" sebanding dengan "kapal induk tak berawak".

Media AS percaya bahwa kapal ini akan menjadi penjelajah kapal induk tak berawak Angkatan Laut China di masa depan. Saat ini, Cina berada di garis depan dunia dalam hal ini.

Militer AS hanya datang dengan kapal tak berawak untuk tujuan eksperimental. Kemajuan jauh lebih cepat. Drone yang dibawa oleh "Zhuhai Cloud" dapat sepenuhnya mensimulasikan kawanan drone musuh selama latihan, dan terlibat dalam operasi pengintaian atau serangan langsung.

Jika angkatan laut China dapat dilengkapi dengan jenis peralatan yang sama di masa depan, kesadaran situasionalnya akan sangat meningkat, dan lebih dari 50 drone dapat melakukan pengintaian skala besar di seluruh armada, sehingga untuk sementara pesawat dapat berfungsi sebagai pesawat peringatan dini.

Pesawat peringatan dini tidak dapat dibandingkan), sehingga ruang lingkup pengintaian akan puluhan kali lipat dari aslinya, dan operasi pengintaian hanya semacam induk UAV.

Halaman
Reporter: Admin Jatim
Editor: Srumekso
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler