Paus Tetapkan Pertapa, Martir dan Jurnalis Jadi Orang-Orang Kudus Katolik yang Baru

Jumat, 13 Mei 2022 21:51 WIB

Share
Paus Fransiskus berbicara saat menghadiri Malam Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 16 April 2022/IST
Paus Fransiskus berbicara saat menghadiri Malam Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 16 April 2022/IST

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Seorang warga Prancis yang dibunuh di padang pasir, seorang pastor Belanda yang dibunuh di kamp konsentrasi Nazi dan seorang awam India termasuk di antara 10 orang kudus baru yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus pada hari Minggu (15/5).

Puluhan ribu orang dari seluruh dunia diperkirakan akan hadir di Lapangan Santo Petrus di Vatikan untuk misa kanonisasi, yang dipimpin oleh Sri Paus berusia 85 tahun itu.

Menurut aturan Gereja Katolik, ke-10 calon tersebut telah dibeatifikasi, atau diberi nama “diberkati,” tetapi kemudian harus dikaitkan dengan mukjizat untuk mengambil langkah terakhir menjadi santo/santa.

Kebanyakan dari mereka mendirikan ordo keagamaan, tetapi orang-orang kudus baru itu termasuk Charles de Foucauld, seorang tentara dan penjelajah Prancis.

Dia menjadi seorang imam Katolik dan tinggal di antara biarawan Trapis di Suriah, di Palestina, dan akhirnya di antara orang Tuareg di gurun Aljazair. Trappist adalah ordo biarawan Cistercian yang terkenal dengan aturan keras termasuk tetap diam untuk sebagian besar waktu.

De Foucauld dibunuh oleh bandit pada tanggal 1 Desember 1916, tetapi karya-karyanya bertahan lebih lama darinya dan dia menjadi salah seorang Katolik paling terkenal di Prancis.

Para teolog Vatikan mengaitkan de Foucauld dengan penyembuhan seorang penderita kanker pada tahun 1984, dan dia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2005.

Keajaiban keduanya diumumkan setelah seorang tukang kayu muda Prancis yang selamat setelah jatuh dari ketinggian 15 meter pada tahun 2016.

Di antara umat pada hari Minggu akan ada para anggota gereja Katolik Aljazair, yang menganggap de Foucauld “sangat penting,” kata uskup agung Aljazair, Jean-Paul Vesco.

“Di situlah hidupnya menjadi pijar,” kata Vesco kepada AFP sebelum menuju ke Roma.

Halaman
Reporter: Admin Jatim
Editor: Srumekso
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler