Rahayu Keraton Dalem, Harapan Luhur Peringatan Kenaikan Takhta ke-34.

Jumat, 11 Maret 2022 09:49 WIB

Share
Kegiatan Tingalan Jumenengan Dalem Sultan HB X (Foto. Tepas Tandha Yekti)
Kegiatan Tingalan Jumenengan Dalem Sultan HB X (Foto. Tepas Tandha Yekti)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Momentum Tingalan Jumenengan Dalem (Ulang Tahun Kenaikan Tahta) selalu menjadi refleksi bagi Keraton Yogyakarta.

Tahun ini diselenggarakan untuk memperingati 34 th bertahta Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10.
Menurut kalender Jawa bertepatan hari Kamis, 3 Maret 2022 (29 Rejeb, tahun Alip 1955).

Sementara itu, berdasarkan tahun Masehi, jatuh pada tanggal 7 Maret 2022.

Kegiatan Tingalan Jumenengan Dalem Sultan HB X (Foto: Tepas Tandha Yekti)


Agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta diawali sejak 27 Rejeb – 1 Ruwah, di antaranya Ngebluk (27 Rejeb/ 1 Maret).

Ngapem (28 Rejeb/2 Maret), Sugengan (29 Rejeb/3 Maret), Labuhan Parangkusumo (30 Rejeb/4 Maret), Labuhan Lawudan Labuhan Merapi (1 Ruwah/5 Maret).

Saat upacara Ngebluk, GKR Mangkubumi selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya memimpin jalannya prosesi, diikuti oleh GKR Hemas dan Sentana Dalem Putri lainnya.

Sementara itu, saat upacara Ngapem, GKR Hemas hadir lebih dahulu untuk memimpin jalannya prosesi.

Kelima Putri Dalem dan Sentana Dalem Putri juga terlihat hadir dalam upacara kedua tersebut. Prosesi Ngebluk dan Ngapem diselenggarakan di Bangsal Sekar Kedhaton.

Puncak agenda dari upacara Tingalan Jumenengan Dalem merupakan sugengan yang dilaksanakan di Tratag Bangsal Kencana.

Kanca Pawon Sekullanggen dan Gebulen sudah menyiapkan berbagai ubarampe sugengan.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Abdi Dalem Widya Budaya berkumpul di Tratag Bangsal Kencana, disusul Abdi Dalem Pengulon, Kanca Kaji, dan Kanca Suranata.
GKR Mangkubumi memimpin upacara sugengan bersama GKR Condrokirono.

Dalam upacara sugengan, terlantun doa agar Sri Sultan, permaisuri dan keluarga panjang umur, serta permohonan agar Rahayu Karaton Dalem (keraton terus lestari) sebagai penyangga budaya Mataram.

GKR Mangkubumi mengamini bahwa kelestarian keraton saat ini tidak hanya menyoal pelestarian budaya dan nilai-nilai adiluhung, melainkan peran serta keraton dalam merespon keterbukaan zaman.

"Keterbukaan keraton pada periode pemerintahan saat ini berupaya untuk dapat relevan dengan perkembangan zaman.

Teknologi yang berkembang dimanfaatkan keraton untuk siar budaya yang lebih luas," tutur GKR Mangkubumi.

Disampaikan juga, tentang kekayaan budaya keraton baik benda maupun takbenda, didokumentasikan agar masyarakat bisa mengenal, mempelajari, kemudian ikut menjaga.(GG)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler