Alam Ciptakan Mikro Organisme Pemakan Plastik untuk Menyelamatkan Diri dari Polusi

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Polusi plastik global memaksa planet kita untuk beradaptasi, menumbuhkan mikroorganisme yang dapat menurunkan limbah yang terakumulasi, sebuah studi baru mengklaim. Organisme hidup yang berpotensi mengurangi 10 jenis plastik telah ditemukan.

Mikro Organisme yang memproduksi enzim pendegradasi plastik baik di darat maupun di lautan tumbuh dalam jumlah dan keragaman, studi dari Universitas Teknologi Chalmers Swedia menunjukkan. 

Para peneliti telah menemukan lebih dari 30.000 homolog enzim – anggota urutan protein yang memiliki sifat serupa – yang hidup di seluruh planet ini dan memiliki potensi untuk mendegradasi 10 jenis plastik yang paling banyak digunakan oleh manusia.

Sekitar 12.000 organisme seperti itu ditemukan di laut, dan 18.000 di tanah, ungkap para peneliti, menambahkan bahwa habitat mereka berkorelasi dengan tingkat polusi plastik lokal. 

Jumlah mikro organisme pengurai plastik tertinggi ditemukan di “daerah yang sangat tercemar”, termasuk Samudra Pasifik Selatan dan Laut Mediterania.

“Kami tidak menyangka akan menemukan begitu banyak dari mereka di begitu banyak mikroba dan habitat lingkungan yang berbeda. Ini adalah penemuan mengejutkan yang benar-benar menggambarkan skala masalah ini,” kata penulis pertama studi tersebut, Jan Zrimec.

Meskipun sebelumnya diketahui bahwa beberapa enzim dapat mencerna plastik, para ilmuwan sekarang percaya bahwa lingkungan berkembang untuk menumbuhkan lebih banyak organisme ini untuk menangani sekitar 380 juta ton plastik yang diproduksi setiap tahun. 

Temuan terbaru mewakili "demonstrasi signifikan tentang bagaimana lingkungan merespons tekanan yang kita berikan padanya," menurut seorang peneliti dari Universitas Teknologi Chalmers, profesor rekanan Aleksej Zelezniak.

Para ilmuwan berharap bahwa analisis lebih lanjut dari sampel DNA lingkungan dengan potensi pendegradasi plastik dapat membantu orang mengelola krisis polusi. 

Mikro organisme ini memiliki “potensi besar untuk merevolusi pengelolaan sampah plastik global,” klaim studi tersebut. Penulisnya sekarang ingin menguji "kandidat enzim yang paling menjanjikan" di laboratorium, dan mengidentifikasi mereka yang dapat digunakan dalam proses daur ulang baru untuk mempercepat degradasi plastik yang sangat lambat.