Seragam Olimpiade Tokyo untuk 28.000 Relawan Tak Terpakai

Senin, 29 November 2021 15:38 WIB

Share
Seragam baru yang tak terpakai/Kyodo News
Seragam baru yang tak terpakai/Kyodo News

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Seragam untuk sekitar 28.000 sukarelawan di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo di musim panas tetap tidak digunakan, menurut survei Kyodo News baru-baru ini, setelah banyak yang mengundurkan diri karena konflik penjadwalan karena penundaan satu tahun Olimpiade dan kekhawatiran akan pandemi COVID-19.

Kota-kota yang disurvei sekarang sedang berjuang untuk menemukan cara untuk menggunakan barang-barang Olimpiade Tokyo 2020, yang dibeli dengan uang pembayar pajak, dengan baik. Lebih dari 1,7 miliar yen dihabiskan untuk pengadaan seragam, dengan Jepang mempersiapkan setidaknya 48.000 sukarelawan.

Survei menemukan bahwa 11 kotamadya, termasuk Tokyo dan prefektur Chiba dan Saitama di dekatnya, memiliki masalah yang sama dengan seragam yang tidak digunakan, dengan Tokyo memiliki jumlah terbesar.

Pemerintah daerah telah membeli seragam langsung dari pembuat pakaian olahraga Asics Corp, salah satu sponsor Olimpiade, dengan beberapa keterlibatan dari panitia penyelenggara pertandingan.

Biaya satu set seragam bervariasi antara 22.000 dan 40.000 yen, tergantung pada item apa yang disertakan.

Tokyo memiliki sekitar 21.000 pasang sepatu dan 23.000 kaos polo yang tidak terpakai. Sementara itu, Saitama memiliki set seragam yang tidak terpakai untuk sekitar 2.000 orang, diikuti oleh Chiba dengan setidaknya 1.200 orang. Di prefektur Miyagi dan Fukushima di timur laut Jepang, masing-masing ada sekitar 1.000 dan 800 set seragam yang tidak terpakai.

Fukushima harus menyimpan beberapa seragam di gudang pribadi, yang harganya beberapa puluh ribu yen per bulan.

Karena seragam tertulis dengan lambang Olimpiade dan tunduk pada aturan ketat dari panitia penyelenggara, beberapa kota meminta penyelenggara untuk memberi mereka pedoman tentang cara menangani barang-barang ini.

"Kami menghabiskan banyak uang dan energi. Kami ingin panitia penyelenggara bekerja sama," kata seorang pejabat pemerintah prefektur Miyagi.

Tetapi komite tampaknya mengabaikan tanggung jawab, dengan seorang pejabat mengatakan bahwa apa yang harus dilakukan dengan seragam seperti itu tergantung pada kotamadya yang menandatangani kontrak penjualan dengan Asics.

Halaman
Reporter: Admin Jatim
Editor: Srumekso
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler