Peneliti Ungkap Punahnya Jenis Ikan-ikan Sungai di Pulau Jawa

Kamis, 4 November 2021 11:27 WIB

Share
Pencemaran limbah cair membunuh ikan/Dok. Ecoton
Pencemaran limbah cair membunuh ikan/Dok. Ecoton

JATIM.POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan penelitian sungai-sungai di Pulau Jawa mengungkapkan semakin punahnya jenis ikan-ikan sungai di pulau ini akibat  pencemaran limbah.

Selama dua bulan, Maret-April 2021, Ecological Observation and Wetlands Conservation - Ecoton berkolaborasi dengan komunitas Forkadas C (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum), Ciujung Institut, dan Ciliwung Institut melakukan investigasi di sungai-sungai di Pulau Jawa, dengan inventarisasi keanekaragaman jenis ikan dan sumber-sumber pencemaran di Kali Surabaya, Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung.  

Menurut para peneliti, hasilnya menunjukkan sungai-sungai penting di Pulau Jawa, yang termasuk dalam sungai nasional, kondisinya sedang sakit.

"Sungai-sungai berstatus sungai nasional seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung menjadi tempat buangan limbah pabrik tekstil dan pabrik kertas, buangan limbah cair dari industri kertas yang tidak diolah dengan sempurna menyebabkan timbulnya substrat hitam yang berbau dan beracun," ungkap Andreas Agus Kristanto yang merupakan peneliti lapangan sungai nasional Ecoton. 

Lebih lanjut peneliti ini menjelaskan bahwa substrat hitam yang mengendap di dasar sungai menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut dalam air, yang pada akhirnya menghasilkan material toksik dan rusaknya habitat ikan. 

"Dalam proses reproduksinya, ikan membutuhkan permukaan dasar sungai yang kasar, berbatu atau kerikil, untuk menempelnya telur ikan, namun substrat limbah cair pabrik kertas menutupi dasar sungai sehingga membuat dasar sungai menjadi licin karena munculnya lapisan film yang beracun, dan menyebabkan telur ikan tidak bisa bertahan, mati dan hanyut," jelas Andreas Agus Kristanto. 

"Limbah cair industri cukup signifikan menimbulkan penurunan spesies ikan di sungai-sungai Pulau Jawa karena merusak rantai makanan di sungai. 

Satu rantai makanan hilang maka secara sistemik akan mengganggu keutuhan ekosistem, awalnya merusak detritus kemudian benthos akan habis karena habitatnya ada di dasar sungai, detritus dan benthos adalah sumber pangan ikan, hilangnya detritus dan benthos akibat limbah cair industri pada gilirannya akan memusnahkan ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai Pulau Jawa,” papar Veryl Hasan, peneliti  dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga 

"Limbah cair secara bertahap mempengaruhi hormon ikan, limbahnya kimia membuat genetical block yang memblokir sintesa protein terbentuknya kelamin jantan sehingga ikan di sungai didominasi ikan betina, padahal seharusnya sekitar 50%:50% , namun kondisi saat ini 80% ikan berkelamin betina,” ungkap Veryl Hasan. Ketidakseimbangan komposisi kelamin ikan menyebabkan penurunan populasi dan toksitisitas limbah menyebabkan kematian ikan secara massal.  

Di Sungai Brantas, spesies ikan yang ditemukan telah menurun dari 60 spesies yang teridentifikasi pada tahun 1990 ke hanya 25 spesies. Di Bengawan Solo jumlah spesies ikan yang hilang mencapai 20 jenis dan menyisakan kurang dari 10 spesies. 

Halaman
Reporter: Admin Jatim
Editor: Srumekso
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler