Restorasi Mengare Antar Petrokimia Gresik Raih Gold Winner ISDA

Sabtu, 16 Oktober 2021 08:58 WIB

Share
Tim hebat PRPM Mengare yang menjadikan PG meraih Gold Winner. (Foto: Istimewa)
Tim hebat PRPM Mengare yang menjadikan PG meraih Gold Winner. (Foto: Istimewa)

JATIM.POSKOTA.CO.ID - PT Petrokimia Gresik (PG),  perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, meraih Gold Winner dalam ajang nasional “Indonesian SDG Award (ISDA)” atas program “Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Mengare” yang dinilai sebagai “Mini Map” atas implementasi  ISO:26000.

Direktur Utama PG Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan sebagai perusahaan yang lokasinya berdampingan langsung dengan masyarakat, Perusahaan berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

Dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), Perusahaan  berfokus pada prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDG) atau pembangunan berkelanjutan, dengan menggali dan mengembangkan potensi daerah di sekitar perusahaan.

“Oleh karena itu, community development dan pengelolaan lingkungan menjadi fokus CSR PG dan program PRPM Mengare ini merupakan salah satu implementasi atas komitmen tersebut,” ujar Dwi Satriyo melalui email yang dikirim.

Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Eco Sains Indonesia sebagai pelaksana, dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Tanjung Widoro Kecamatan Bungah sebagai kelompok sasaran penerima program.

Program ini mengakomodasi beberapa core subject yang menjadi fokus CSR dalam ISO:26000, yaitu core subject ke-4; Lingkungan (environment), serta core subject ke-7; Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (community involvement and development).

PRPM Mengare dinilai mampu berkontribusi dalam pencapaian SDG 13.1, yaitu memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara. Disisi lain, PRPM Mengare saat ini juga telah menjadi pilihan destinasi Eduwisata, tidak hanya bagi masyarakat Gresik, tapi juga luar kota Gresik.

“Dengan demikian, selain merestorasi lingkungan dan menjadi pusat pembelajaran terkait mangrove, program ini juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” tandas Dwi Satriyo. (san)**

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler