Makanan dan Minuman Tercatat Mengalami Deflasi Tertinggi di Jatim

Jumat, 2 Juli 2021 19:23 WIB

Share
Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan. Foto: Humas
Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan. Foto: Humas

JATIM.POS KOTA.CO.ID -  Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi di Jawa Timur (Jatim) adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yakni sebesar 0,84 persen. Setelah itu  menyusul  kelompok transportasi sebesar 0,47 persen dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,06 persen.

Siaran pers yang diterima Jumat 2 Juni 2021 menyebutkan, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,52 persen, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,34 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan mengatakan untuk kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen.

Sementara kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,16 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.

"Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2021 sebesar 0,89 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) sebesar 1,19 persen,”tandas Dadang.

Jika dirata-ratakan maka, pada bulan Juni 2021, Provinsi Jawa Timur alami deflasi sebesar 0,14%.

Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, tujuh kota mengalami deflasi dan hanya satu kota mengalami inflasi.

Kata Dadang, deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,58 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Kediri dan Kab Jember masing-masing sebesar 0,10 persen. (hm)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler