Kisah Gadis yang Tidak Setia, Misteri Pulau Parang
Senin, 25 Januari 2021 14:06 WIB
POSKOTAJATIM,
Di samping terdapat mitos batu hitam yang dilempar oleh Syeh Subakir untuk menjaga ketenteraman pulau Jawa, di pulau Parang juga terdapat legenda Bajul Putih di Gua Sarang. Kisah itu bermula dari kisah sepasang kekasih yang telah berjanji untuk sehidup semati baik dalam suka maupun duka.
Muda-mudi yang tinggal dalam satu perkampungan kecil di pinggir pantai bernama Batu Merah ini telah lama saling mencinta. Bahkan kedua orang tua mereka telah mengetahui hubungan putra-putrinya. Juga tetangga. Mereka menganggap keduanya adalah pasangan kekasih yang serasi.
BACA JUGA : Reza Indragiri Amriel Sebagai Ahli Kriminologi Forensik Mempertanyakan Pam Swakarsa yang Akan Dibangun Lagi
Nama sepasang kekasih itu adalah Kamarulah dan Ambarolah. Kamarulah dikenal sebagai pemuda yang rajin dan tekun. Ia sejak kecil telah mengenal Ambarolah yang tumbuh menjadi gadis cantik dan baik hati. Demikian juga Ambarolah, ia mengenal dengan baik Kamarulah.
Karena merasa saling mencintai, maka ketika mereka bercengkerama dipinggir Pantai Batu Merah suatu senja, kedua muda-mudi itu saling mengucap janji. Disaksikan ombak yang bergulung berlahan, mereka bersumpah tidak akan saling menghianati. Mereka juga berjanji akan sehidup semati, baik dalam keadaan suka maupun duka. Bahkan mereka juga mengucapkan sumpah, jika diantara mereka ada yang menghianati, maka keduanya akan menjadi buaya.
Harapan mereka, janji dan sumpah itu akan semakin menautkan hati dan menggelorakan cinta yang membara dihati mereka. Namun setelah beberapa tahun berlalu, badai itu datang. Bermula dari datangnya pendatang baru. Diantara mereka terdapat seorang pemuda bernama Rama. Bersama ayahnya ia tinggal di ujung pulau Parang, tidak jauh dari tempat tinggal Ambarulah.